Kebakaran Hutan Liar Beserta Upaya Pelatihan Pencegahannya

Kebakaran Hutan Liar Beserta Upaya Pelatihan Pencegahannya – Kebakaran hutan secara liar menimbulkan banyak kerugian dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini dikarenakan hutan merupakan tempat yang banyak menghasilkan sumber daya alam potensial dan bernilai jual tinggi. Di Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak kawasan hutan kerap mengalami kasus kebaran hutan secara liar setiap tahunnya. Kebakaran ini disebabkan karena faktor alam maupun faktor manusia, mengingat kemarau berkepanjangan bisa memunculkan percikan api pemicu kebaran sehingga tidak hanya berasal dari ulah manusia saja. Kebakaran hutan yang terjadi akibat ulah manusia dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab karena mereka hanya mementingkan kepentingan pribadinya tanpa memperhatikan kondisi alam, lingkungan di sekitarnya dan keberlangsungan ekosistem hutan tersebut.

Di Indonesia terdapat sebanyak 135,7 hektare kawasan hutan liar yang terbakar pada tahun 2019 lalu, dimana kasus paling parah terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Kebarakan hutan setiap tahunnya semakin meningkat dan dianggap sebagai bencana nasional yang sangat berbahaya jika tidak segera ditangani mengingat dampak yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya bagi kehidupan hewan ataupun keseimbangan ekosistem di sekitarnya seperti tanaman-tanaman berkhasiat juga bisa ikut mati karena adanya kebakaran ini. Tidak hanya hewan dan tanaman, melainkan manusia juga bisa secara langsung menerima imbas kurang baik terhadap kesehatan karena asap kebakaran hutan sangatlah berbahaya jika terhirup dan masuk ke paru-paru. Oleh sebab itu, tidak jarang juga kasus kebarakan hutan mampu memakan korban jiwa. Selain itu, asap akibat kebakaran hutan juga bisa menganggu stabilitas dan mobilitas masyarakat karena jarak pandak akan berkurang sehingga bisa berbahaya bagi perjalanan ataupun distribusi kegiatan ekonomi. Dengan demikian, penting untuk kita ketahui menangani bagaimana contoh upaya pelatihan yang seharusnya dilakukan oleh semua anggota agen sbobet untuk meminimalisir terjadinya kasus kebakaran hutan yang banyak membawa pengaruh tidak bagus buat ekosistem dan lingkungan. Berikut di bawah ini ialah beberapa diantaranya:

  1. Menghindari aktivitas membakar di sekitar kawasan hutan, seperti mislanya menjauhkan area pembakaran sampah dari area pepohonan rindang atau hutan. Terlebih ketika musim kemarau dan banyak dijumpai angin kencang karena kondisi ini akan mengakibatkan kobaran api lebih mudah terbawa angin sehingga kemungkinan terjadinya kebakaran hutan akan lebih besar.
  2. Menjauhkan area pembakaran minimal sejauh 500 kaki dari area pemukiman ataupun hutan. Hal ini dilakukan dengan tujan untuk mencegah api merambat ke pemukiman ataupun hutan.
  3. Jangan membuang puntung rokok sembarang, terlebih jika puntung rokok tersebut masih menyala atau terdapat api di dalamnya. Buanglah puntung rokok jauh dari kawasan hutan ataupun ranting dan pepohonan kering dengan kondisi yang telah dipastikan benar-benar tidak terdapat api didalamnya.
  4. Jangan sekali-kali menyalakan api unggul di kawasan lereng atau tempat yang rawan terjadi kebakaran. Setelah acara tersebut selesai, maka Anda harus memastikan bahwa api benar-benar sudah padam sehingga kecil kemungkinan akan merambat pada tempat-tempat yang tidak diinginkan.

Itulah 4 cara yang bisa dijadikan sebagai upaya pelatihan masyarakat guna mencegah terjadinya kebaran di kawasan hutan. Ke-4 cara diatas harus bisa dijalankan secara kompak oleh seluruh masyarakat agar bencana kebakaran hutan bisa diminalisir dan dicegah. Hal ini harus ditanamkan sejak dini dan dijadikan sebagai kebiasaan dalam masyarakat, mengingat kebakaran hutan masih kerap terjadi walaupun upaya melakukan pelatihan peduli lingkungan telah diterapkan oleh masyarakat. Upaya pelatihan dan peduli hutan membawa banyak pengaruh terhadap lingkungan dan kelangsungan kehidupan.